Tadi malam setelah waktu Isya (29/10), mami saya sms, ngasih tau kalau orang-orang di sekitar rumah pada mau begadang, siap siaga, karena kabarnya Merapi akan meletus lagi. Kabar itu didapat dari sms berantai yang sebenarnya kurang jelas apakah akurat atau tidak. Isinya, para warga Jogjakarta diminta untuk tidak tidur supaya senantiasa siaga, karena diduga kuat Merapi akan meletus lagi antara dini hari sampai pagi.
Sms itu juga masuk ke inbox ponsel saya, tapi sayangnya sudah telanjur dihapus, jadi tidak bisa saya sebutkan dengan detail di sini. Saya sengaja tidak menyebarkannya lagi, karena khawatir itu hanya sms iseng yang dikirimkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin membuat warga Jogja panik. Bukan apa-apa, saya tidak ingin membuat suasana menjadi kacau hanya karena kurang selektif dan hati-hati dalam menyebarkan berita. Biarlah masyarakat mengikuti beritanya saja dari televisi, radio, atau pusat informasi lainnya, karena biasanya narasumbernya lebih jelas dan kompeten.
Saya masih ingat ketika Jogja dilanda gempa beberapa tahun yang lalu. Saat itu ada berita yang menyebutkan bahwa ada tsunami di pantai selatan, dan air sudah naik sampai ke tengah Kota Jogja. Kabar itu begitu cepat menyebar, salah satunya lewat sms. Dan tahukah teman-teman apa yang terjadi saat itu? Woh, orang-orang pada panik. Beberapa kecelakaan terjadi di jalan raya karena keadaan begitu crowded. Continue reading ‘Sms Berantai Tentang Bencana’