Mulai Sabtu kemarin saya resmi jadi anak kos. Ya, saya memang memutuskan untuk indekos, jadi sekarang nggak tinggal di rumah lagi. Pertimbangannya, rumah saya jauh dari tempat kerja dan kota, agak pelosok gitu, di daerah perbatasan. Daripada cape bolak-balik dan menghabiskan bahan bakar yang nggak bisa diperbarui itu, ya udah, akhirnya saya indekos aja, deh. Lagian di rumah nggak ada kamar untuk saya, jadi kalau mau belajar atau santai-santai jadi kurang nyaman.
Tapi, bukan itu yang ingin saya ceritakan kali ini, melainkan tentang warung bubur kacang hijau atau biasa disebut warung burjo. Di kota Jogja, warung burjo merupakan salah satu tempat favorit anak kos seperti saya ini. Rata-rata buka 24 jam. Cocok banget buat para anak kos yang sering kelaparan di tengah malam.
Bangunan warung burjo biasanya sangat sederhana, hanya berdinding triplek atau tembok seadanya, beratapkan seng, kemudian disekat sampai terbentuk beberapa ruang untuk pembeli, memasak, cuci-mencuci, dan kamar untuk istirahat penjaga warung. Continue reading ‘Warung Burjo yang Nggak Jual Burjo’