Seperti yang kita tahu, pilpres kali ini begitu riuh. Tim kampanye masing-masing capres mengerahkan berbagai cara untuk menjaring pemilih, mulai dari cara yang “kampungan” hingga cara yang sangat intelek.
Kampanye negatif pun turut menjadi bagian dalam keriuhan pilpres kali ini. Meskipun membuat suasana jadi tidak nyaman, tapi paling tidak kita jadi tahu kelemahan masing-masing capres, termasuk capres yang kita idolakan. Hal ini membuka mata kita bahwa kedua capres bukanlah sosok sempurna sehingga kita tidak perlu memuja mereka secara berlebihan.
Saya perhatikan, orang-orang masih sibuk membanding-bandingkan kedua capres. Dan yang lebih menyedihkan lagi, mereka masih sibuk berselisih, membela capres masing-masing, dan mencari-cari kekurangan capres lawan.