Sudah cukup lama saya tidak memakai Twitter dan Facebook di ponsel. Saya terpaksa mencopotnya, karena ponsel saya tidak kuat, sudah lemah. Alhamdulillaah sekarang telepon pintar saya sudah lebih baik. Maka saya pun memasang lagi kedua media sosial itu.
Tapi begitu saya buka, saya kaget karena di dalamnya banyak berisi kemarahan, sindiran, yang seolah-olah tidak ada habisnya. Berlangsung selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Sementara itu, beberapa hari yang lalu saya melewati pasar. Pelan-pelan mengendarai sepeda motor, dan menikmati suasana di sana secara khusus.
Tampak barisan mobil boks yang diselingi dengan truk-truk besar. Para pekerja mengangkut barang-barang yang ada di dalamnya. Ada yang mengangkut teh, minyak goreng, beras, tepung terigu, pakaian, dan sebagainya.
Beberapa tukang parkir tekun merapikan deretan sepeda motor yang memenuhi pinggiran jalan. Sementara kuli angkut tampak menyeka keringat sambil sesekali mengambil napas. Ada pula yang beristirahat sejenak sembari berbincang hangat.
Adem rasanya melihat orang-orang bekerja dengan giat, jauh dari hiruk-pikuk kebencian di Facebook dan Twitter.
Barangkali benar kata teman saya. Sebaiknya jangan berlama-lama di “dunia maya”.
Kalau keleleb di dunia maya, megap2nya bukan hanya pada diri sendiri efeknya ya Dit 🙂
Yang penting tetap rajin update blog, Dit. 🙂
seperti kurang piknik di dunia nyata, begitulah..