Dalam halaman prakata di buku What The Dog Saw, Malcolm Gladwell bercerita dengan serius bahwa awalnya ia sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk menjadi seorang penulis. Hal ini tentu saja mengejutkan saya.
Bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah berkeinginan untuk menjadi menjadi penulis, di kemudian hari bisa menjadi seorang penulis yang sangat cemerlang?
Tapi, begitulah hidup.
Gladwell sebenarnya ingin menjadi seorang pengacara. Karena itulah menjelang lulus kuliah, ia melamar hingga ke delapan belas kantor pengacara. Dan kau tahu, semua kantor itu menolaknya.
Gladwell melampiaskan kemalangan itu dengan menempel semua surat penolakan tersebut secara berjejer di dinding rumahnya. Sampai saat ini, surat-surat itu masih ia simpan.
Selanjutnya Gladwell berpikir untuk kuliah pascasarjana. Namun, nilai-nilainya kurang bagus. Ia memupuskan keinginan itu, lalu melamar beasiswa agar bisa pergi ke tempat eksotis. Tapi sayang, ia ditolak lagi.
Daripada menganggur, maka kemudian ia pun mulai menulis. Dan tak disangka, ia masih terus menulis sampai sekarang.
“Ternyata menulis bisa dijadikan pekerjaan,” ujarnya, sedikit takjub. “Pekerjaan itu serius dan berat. Menulis itu asyik.”
Mendulang Rupiah
Selama ini saya cukup banyak berbincang dengan para pegiat literasi. Dari situ, saya jadi tahu bahwa apa yang dikatakan oleh Gladwell itu benar adanya.
Menulis memang bisa dijadikan pekerjaan. Tidak hanya sebagai penulis buku, tapi juga penulis skenario, naskah iklan, artikel online, dan sebagainya.
Contoh peluang yang saat ini cukup menggiurkan adalah menjadi ghostwriter bagi para pengusaha atau profesional yang ingin membuat buku, tapi terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu.
Dalam kerja kepenulisan seperti itu, para pengusaha atau profesional itu umumnya menyediakan bahan, lalu kita yang menuliskannya menjadi buku. Tentunya dengan gaya bahasa yang enak dibaca.
Rupiah yang bisa kita dulang dari peluang itu sangat lumayan. Tapi untuk sampai pada tahap itu, tentu kita harus memiliki kecakapan menulis yang matang.
Buku Biografi
Saya sendiri berangan-angan untuk menjadi seorang penulis buku biografi. Mungkin seperti Fenty Effendy ―penulis buku Karni Ilyas: Lahir untuk Berita, atau Alberthiene Endah ―penulis buku Mimpi Sejuta Dolar.
Untuk memenuhi angan-angan itu, saya harus banyak berlatih. Saya memulainya dengan mencoba menulis buku dengan tema lain dulu. Sekadar pembiasaan dan penempaan diri.
Selain itu, saya juga berencana untuk membeli buku biografi untuk dijadikan referensi (nanti, setelah tumpukan “buku-belum-dibaca” di meja kerja saya sudah habis saya lahap). Salah satunya adalah Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat, karya Cindy Adams. Konon itu adalah salah satu buku biografi terbaik di dunia.
Banyak membaca, banyak menulis. Itulah yang perlu saya lakukan saat ini. Dan kebetulan hal itu memang menjadi resolusi saya di tahun 2015 ini.
Lanjutkan!
Yo!
Semangat, untuk berkarya. Itulah yang bisa melanjutkan hingga tuntas, menjadi sebuah karya.
Semangatt, Dit 🙂
Makasih, Mbak 😀
Maaas…
Mudah2an tercapai keinginanmu untuk jadi penulis yah maaaas 🙂
Betul itu, banyak membaca, banyak menulis…
Aku pun dulu sama sekali gak pernah kepikiran untuk menulis lho, dulu cuma biasa nulis surat lamaran kerja atau proposal agustusan aja…bhuahaha…
Dan baru sadar asyiknya menulis sejak kenalan sama si blog ini lah 🙂
Makasih ya, Mbak!
Memang asyik ya ngeblog itu… 😀
saya kok malah keranjingan kata2 iklan nike “just do it”, apa saja kalau dilakukan saja akan mengantarkan kita menjadi sesuatu, tapi ya entah lah ding, hehe
Tapi bener kok mas ucapan dirimu itu, hehe…
Lanjutkan mas, hehe…maaf mas rasanya saya lama ndak mampir kesini, absen aja boleh ?? 😀
Halo Mas Jerry! Gimana kabarnya? Semoga baik-baik saja, ya 🙂
Semoga bisa segera terwujud Mas mimpinya! 🙂
Aamiin! Makasih, Mas 🙂
Bang Adit kan uda jadi penuliiiiiis. 😛
Untuk di awal, tulis kisah hidup Kuro si anak lanang aja dulu, Bang. Mueheheh 😀
Iya, Beb. Tapi belum fulltime, hehe….
Ogah, ah. Kuro mukanya songong… :))
Kenapa belom fulltime? ._.
Diiiiih.. Tapi Kuro kan ganteeeeeng :’
ciee.. semoga resolusinya bisa terealisasi yah Dit..
biografi hidup aku boleh kok jadi percobaan dulu hahahaha
Wah, kalo biografimu, jadinya nanti bisa tebel banget. Aku belum siap, hahaha….
Lah, Bang Ditter udah jadi penulis buku kan ? kayaknya ada 2 buku deh ._. tinggal dilanjutin aja bang 😀
sukseees 😀
Iya bro, tapi belum fulltime, hehe…. Kayaknya kalo fulltime asyik, tapi mental belum siap 😀
Yah, paling tidak udah ada 2 buku deh Mas. tinggal nerusin, ayooook di fulltimein 😀
Menjadi seorang penulis itu menyenangkan ga ya bang? hehe
Kayaknya sih menyenangkan… 😀
Ayo semangatnya jangan kendur, mas!
Salam kenal ^_^
Terima kasih, Mas! Salam kenal juga 🙂
Wah sama, Mas. Aku juga kalau sudah lumayan sukses nulis teenlit atau fiksi gini, aku pengin coba nulis biografi gitu. Dan role model-ku itu Mbak Alberthienne Endah. Aku pernah baca sepintas dan suka sama gaya penceritaan beliau.
Soal Malcolm Gladwell, nggak jauh beda sama hidupku. Dulu aku juga gitu. Sempat galau luar-dalam buat menentukan apakah serius mau menekuni karir penulis. Aku juga sempat melamar pekerjaan, sempat tiga kali masuk job fair, tapi… ya sudahlah, panggilan untuk menjadi penulis jauh lebih kuat dan besar. Aku nggak bisa menyangkal. Apalagi banyak teman juga yang bilang aku cocok jadi penulis. Hahaha…
Haha… semangat, Mas!
Salah satu hal yang belum kesampaian nih, menjadi penulis buku. Semoga tahun ini bisa terbit lah satu *doa kenceng* 🙂
AAMIIN!
Eh kira2 kalo ada yg nulis ttg autobiografi cumilebay, ada ygbakal beli ngak yaaa ???? #Kaburrrrr
Coba dibanyakin cerita joroknya aja mas, mungkin bakal banyak yg beli, Bahahaha…. *kabur juga
semangat mas 🙂 saya sudah menulis 1 buku, yg kedua lebih berat karena banyak yg menolak, tapi tetap berusaha terus agar diterima. 🙂 setau saya buku biografi berarti mencoba menelaah kehidupan narasumber secara kontinu. Mungkin bisa mas dicoba mewawancarai bapak atau ibu dulu dibuat cerita sendiri. 🙂
Ide yg bagus, Mas! 🙂
Semangat juga, ya!
ane belum kepikiran gan jadi penulis buat cari duit, selama ini masih sekedar hobby saja, tapi pengen juga sih ane dapet uang banyak getu ya gan hahaha 😀
Buat sampingan aja juga sudah cukup menyenangkan kok mas… 😀
Selalu ada rasa ketika lihat buku-buku Gladwell di toko buku, tapi sampai saat ini masih belum baca satu pun.
Selain ghostwriter, jadi copywriter juga cukup menjanjikan. Alhamdulillah sering dapet rezeki dari orderan postingan, bahkan teken kontrak buat blog partnership. Anehnya buat jadi skripsi writer masih ga ada kemajuan.
Keren banget kamu, Bro! Semangat!
Wah, saya sebenarnya juga pernah punya cita-cita menjadi penulis. Tetapi sepertinya saya kurang berbakat :’) sekarang kurang rajin belajar menulisnya.
Saya juga ingin menjadi penulis. Namun rasanya masih sulit untuk menyisihkan waktu untuk menulis 🙂
blognya seru nih. jangan bosen posting bro!