Seperti yang pernah saya ceritakan pada postingan ini, kemarin-kemarin saya sedang menunggu lahirnya “anak” saya. Wih, rasanya nggak keruan. Dan Alhamdulillaah, apa yang saya nanti-nantikan akhirnya tiba. Kini telah terbit buku terbaru saya: Indonesia Sehari-hari.
Teman-teman bisa mendapatkannya di toko buku terdekat di kota kalian, seperti Gramedia, Toga Mas, Gunung Agung, dan sebagainya. Oh iya, kalian juga bisa membelinya secara online di solusibuku.com .
Sebagai perkenalan, berikut saya tuliskan blurb-nya.
……………………
Indonesia —kita tahu, merupakan negara yang sangat indah. Bahkan saking indahnya, negeri ini sering kita ibaratkan sebagai potongan surga yang jatuh ke dunia.
Ada banyak hal yang membuat Indonesia diumpamakan demikian, di antaranya adalah kekayaan alam yang melimpah, kebudayaan yang memesona, keindahan alam yang begitu elok, masyarakat yang terkenal ramah, dan sebagainya.
Sayangnya, negeri ini juga penuh dengan ironi. Meskipun mungkin tidak terlalu kita sadari, namun ironi itu sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Komik ini berisi cerminan atas ironi-ironi tersebut. Isinya kritis, namun jenaka. Membaca komik ini, kita akan tersenyum, merenung, dan mungkin sedikit tersentil.
Harapannya, komik ini dapat membuat kita terhibur, sekaligus tergerak untuk berbuat sesuatu yang baik demi Indonesia yang lebih maju.
Selamat membaca!
****
Judul: Indonesia Sehari-hari —Potret Jenaka Ironi di Sekeliling Kita—
Penyusun: Ditter & Ruby
Tebal: iv+116 halaman
Penerbit: Checklist
ISBN: 978-602-14682-2-7
Harga: Rp34.000

Penampakan buku Indonesia Sehari-hari di Gramedia Sudirman, Yogyakarta.
……………………
Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis buku yang membahas tentang ironi di negeri kita dan menyampaikannya dengan cara yang ringan serta jenaka. Awalnya saya mau membuatnya dalam bentuk tulisan nonfiksi. Tapi ketika hendak memulainya, saya segera teringat bahwa saya punya seorang kawan yang pintar menggambar.
“Kenapa nggak dibuat dalam bentuk komik aja?” tiba-tiba ide itu terlintas dalam benak saya.
Itu adalah ide yang menarik, dan karena itu saya segera mengajak kawan saya untuk bekerja sama membuat komik. Ia setuju, dan bahkan cukup bersemangat, sebab ia jadi bisa mengeksplorasi kemampuannya dengan lebih dalam lagi. Sekadar catatan, sebelumnya ia tidak pernah membuat komik, sebab ia adalah ilustrator murni. Jadi proyek ini menjadi jalan baginya untuk belajar sesuatu yang baru, yakni membuat komik.
Maka proyek itu pun dimulai.
Berhubung saya sudah mempunyai premisnya (yang saya dapat dengan cara melamun selama berhari-hari), maka saya pun segera membuat naskahnya. Proses ini menjadi sarana belajar saya dalam menulis skrip komik, sebab sebelumnya saya tidak pernah membuat naskah seperti itu.
Saya menggarap skrip itu selama berbulan-bulan. Prosesnya memakan waktu yang lama, sebab saya harus mengerjakannya di sela-sela kesibukan yang lain. Begitu selesai beberapa halaman, saya segera menyetornya kepada si kawan supaya bisa segera dibuatkan komiknya. Begitulah cara kami bekerja.
Tak disangka, proses pembuatan gambarnya ternyata juga lama. Bahkan kawan saya pun sempat bosan karena komik itu tidak kunjung rampung. Tapi syukurlah, ia terus bertahan dengan ketekunannya. Dan ketika komik itu selesai, puaslah dia.
Setelah bertahan melewati rasa bosan dan tekanan lainnya, ia berhasil menghasilkan komik perdananya. Saya rasa itu menjadi salah satu karya yang bersejarah dalam hidupnya.

Penampakan buku Indonesia Sehari-hari di Gramedia Ambarukmo Plaza (Amplaz).
Sebagaimana sang kawan, saya pun bahagia dengan terbitnya buku ini. Sebagai ungkapan syukur, saya ingin membagi buku ini kepada kalian —teman-teman saya. Tapi berhubung saya cuma punya 3 eksemplar, maka dengan berat hati saya pun perlu memilih 3 sahabat blogger juga.
Supaya gampang, saya memilih 3 besar pemberi komentar terbanyak di blog ini. Dan mereka adalah….
Selamat, ya! 😀
Terima kasih atas persahabatan dan perhatiannya selama ini. Selanjutnya tolong kirimkan alamat lengkap kalian ke ditter_revista@yahoo.com , ya.
Untuk teman-teman yang lain, jangan khawatir. Saya dapat kabar dari distributor, dalam waktu dekat ini katanya saya akan dapat tambahan tiga eksemplar lagi. Kalau benar begitu, nanti saya akan membuat giveaway di sini.
Hadiahnya —selain buku Indonesia Sehari-hari, nanti saya tambahi dengan buku Creative Writing karya A.S. Laksana. Well, itu adalah buku yang bagus. Saya selalu membacanya untuk membangkitkan mood menulis saya.
Nah, semoga nanti saya benar-benar bisa mengadakan giveaway itu. Dan yang lebih penting lagi, semoga nanti ada yang berkenan ikutan :))
Sebenernya, di awal baca artikel ini diriku udah berniat ngasih komen “Ya, ntar sore tak mlipir ngecek rak buku di Toga Mas”, eh setelah scroll-scroll ke bawah ternyata nasib berkata lain, hehehe.
Yoh, ntar cek e-mail mu yo Bro. Nuwun.
Selamaaat ya mas. Wah ternyata komentator terbanyak di sini toh. 😉
Padahal aq ngerasa ga terbanyak lho. Lha wong ikutan nimbrung komen baru sekitar 6 bulan-an?
Siipp… tengkyu, Mas!
wahh boleh juga tuh, 🙂
ditunggu giveawaynya mass 🙂
Kalau nunggu, berarti besok harus ikutan yaaaa….
Baca paragraf pertama saya langsung lemas, lemas karena iri.. iri sama orang-orang yang telah dikarunia buah hati 🙂
Oiya, sukse ya mas buat bukunya 😀
Aamiin…. Semangat, Mas. Ayo bikin buku juga… 🙂
Sukses terus yaa untuk buku terbitan terbarunya… 🙂
Aamiin… terima kasih banyak!
yapp, sama sama 🙂
Lo keren bingits sih Dit. Postingan ini sumpe bikin gw jadi pengen rajin belajar nulis lagi. Kayaknya tahun ini draft tulisan gw harus jadi juga deh hehehe. Btw, selamat ya buat kelahiran ‘anak jiwa’-nya yang baru. Sungguh bikin iri yang positif 😥
Ayo mas dijadiin draftnya. Itu yg paling penting. Nanti kalau udah jadi, selanjutnya bakalan lebih gampang, hehe… Semangat! 😀
Waahh.. gimana rasanya ya iat “buah hati” sendiri bertengger di rak-rak sana.. Melihat para calon pembaca membalik-balik halaman, membaca sinopsisnya..
Aduuh.. kapan ya aku punya “anak” juga
Semangat, Mas! Yg penting sekarang banyakin nulis aja 😀
Mungkin lebih tepatnya banyak-banyak dan sering-sering belajar nulis kali ya mas.. Hihi… Masih butuh ditempa nih
Selamat, Mas. Semoga buku ini memberikan manfaat sesuai dengan niat dan tujuan penulisannya. Aamiin.
Aamiin… terima kasih banyak, Abi 🙂
Waaahhh ada pembagian bukuuu, aku mauuu…
Selamat ya mas atas kelahiran “anak” nya hehehe
Haha…. sipp… terima kasih!
Selamat atas kelahiran ‘buah hatinya’, apakah didampingi sama ibu ‘ekor kuda’ 😀
Selamat kepada 3 komentator sekaligus sahabat terbaik blog ini
GA-nya ditunggu 😀
Haha… Ibu kuncir ekor kudanya belum dateng… 😦
Asiiiiik.. Akuuu dapet komiknya Bang Ditter gratiiiiss.. Yeeeeeey! 😀 *joget joget di depan lappy*
Makasih banyak ya, Baaaaang.. Semoga komiknya laris.. Hihihi.. 😛
Jogetnya hati-hati, Beb, nanti Kuro ketendang :p
Semoga diijinin ai ut beli buku lagi, penasaran sama komik mu.. Pasti sebagus buku pertama 😀 Kmren keluar dari gramedia gigit jari krn ga diijinin beli..huhuhu
Haha… soalnya udah kebanyakan buku ya mbak di kamar… 😀
wah, selamat yah!
untuk yang baru pertama kali berkomentar, kira2 peluang bisa dapat buku diatas berapa besar?
Nol persen bro, wakaka…. :p
Alhamdulillah..selamat ya Bung..bangga rasanya punya adik yg bsa berkarya secara nyata..mas Andri cma bsa support dengan doa..Insya Allah pasti beli bukunya..ditgg lgi karya2 yg lain..
Tengkyu, Mas! 🙂