Dulu saya sengaja membeli ponsel Android supaya bisa memakai Whatsapp (WA) dan Blackbery Messenger (BBM). Sejak memiliki ponsel pintar itu, praktis komunikasi saya lebih sering berlangsung lewat dua aplikasi tersebut, baik dengan relasi maupun dengan para sahabat karib.
Berhubung tarif internet pada operator seluler saya tergolong mahal, maka saya memutuskan untuk membeli nomor baru untuk mengisi ponsel Android itu. Kebetulan ada operator lain yang menyediakan tarif internet murah dengan masa aktif yang panjang. Untuk masalah ini, saya memang kurang setia.
Sejak memakai ponsel Android dengan nomor baru itu, saya jadi jarang menggunakan nomor utama saya. Nomor tersebut hanya saya pakai untuk menelepon dan membalas sms, itu pun hanya sesekali. Dan karena jarang dipakai, maka pulsa di nomor utama itu sering kali utuh. Sampai di sini, program penghematan saya terbilang sukses.
Nah, kemarin saya mendapat sms penting dari salah seorang kolega. Kebetulan ia tidak punya WA dan BBM, jadi saya harus membalasnya lewat sms biasa. Tapi tak disangka, ketika saya menekan tombol send untuk mengirim pesan balasan, sms itu gagal terkirim.
Well, hal ini sudah terjadi berkali-kali, jadi saya sudah hapal sebabnya. Kau tahu, itu bukan karena sinyalnya yang buruk, melainkan karena masa aktif pulsa saya habis.
Berhubung harus cepat-cepat membalas sms, saya pun segera membeli pulsa untuk memperpanjang masa aktif. Alhasil, pulsa saya semakin menumpuk, tapi masa aktifnya tetap pendek.
Sebenarnya sih sang operator sudah menyediakan solusi untuk masalah ini, yakni “beli masa aktif”. Jadi, saya bisa “membeli” masa aktif dengan cara potong pulsa. Tapi, saya hampir tidak pernah memakai jasa ini.
Entah kenapa saya merasa dicurangi kalau harus memperpanjang masa aktif dengan cara potong pulsa. Saya mengganggap bahwa ‘masa aktif’ merupakan hak pembeli pulsa, dan karena itu pihak operator seyogianya tidak membebani konsumen dengan menetapkan masa aktif yang terlalu singkat.
Jadi, lebih baik saya terus membeli pulsa saja untuk memperpanjang masa aktif. Toh pulsa itu kelak pasti akan terpakai, misalnya untuk menelepon seseorang sepanjang malam. Tapi entah kapan.
Masih ada ya operator yang pelit dlm masalah masa aktif. baru tahu. operator apa bang?
Rahasia! 😀
Telfon saya juga boleh kok.. 😀
Ah, sayang pulsanya :))
sekarang kebalikannya ya dit, kalau dulu masa aktifnya lebih2 pulsa gak ada
Iya banget mbak, hahaha…
Mungkin itu akibatnya jika tak setia, Bang. Bahahah 😀
setia sama sapa Beb hihihi
Jadi judul lagu bagus tuh, Beb, hahaha….
Mbak El : Setia sama si Abang dongs, Mbaaak.. 😀
Bang Ditter : Bikin lagunya, Bang 😛
Bener kata Beby tuh Mas…
Makanya dirimu jangan suka mendua dong mas…hihihi…
Habis godaannya banyak sih, Mbak :))
carilah yang setia Dit, kemudian di telpon berlama-lama biar tetap aktif 🙂
Nah ini! Terima kasih karena bisa mendapat poin tulisanku dgn baik, Mbak 😀
sama dong… nomor utama gak aku isi pulsa, masa aktifnya pun hampir lewat..
nomor utama pun yg sering sms cuma dari operatornya -_-
Nah! Hahaha…
Pulsanya dijual aja ato dipake buat beli barang 🙂
Nggak bisa dijual nih, Mbak 😀
XL yaa? aku pke provider merah. trus dr kantor dpt nomor XL n suka stress dibuatnya karna kehabisan masa aktif mulu. lah sebulan paling cm kepake 15rb an tuh nomor. kalo ke sesama grup kan gratis. plus lg dr awal emang nomor itu bukan nomor utama. makin jarang dipake ;(
Tos, Aqied! Tapi bedanya, punyaku yg kehabisan masa aktif ini malah yg nomor utama, hehe….
baru tahu saya ada operator yang seperti ini… bisikin bro :p
Boleh lho ditfer aja pulsanya drps mubazir…eaaa.. hahaha 😀
Excellent post. Keep writing such kind of info on your
blog. Im really impressed by your site.
Hey there, You have performed a fantastic job. I’ll definitely digg it and in my opinion suggest to my
friends. I am sure they’ll be benefited from this website.