Kurang dari tiga minggu lagi kita akan berjumpa dengan pemilu legislatif, tepatnya tanggal 9 April 2014. Saat ini para caleg sedang sibuk-sibuknya berkampanye.
Masa kampanye itu akan berakhir pada 5 April, dan selanjutnya masuk masa tenang hingga hari pelaksanaan pemungutan suara.
Seperti biasanya, masa kampanye kali ini pun begitu riuh. Para caleg berlomba-lomba mengumbar janji surgawi. Mereka yang sedang menjabat, gigih menjelaskan prestasi-prestasi saat bertugas menjadi wakil rakyat.
Aih⦠betapa indah janji-janji mereka. Betapa manis ucapan dan sikap mereka kepada kita. Tapi, seindah apa pun janji itu, saya memilih untuk TIDAK PERCAYA.
Saya rasa itu adalah jalan yang paling aman untuk menghindari rasa kecewa.
Kita tahu bahwa mengumbar janji-janji sampai berbusa-busa merupakan hal yang sangat mudah. Siapa pun bisa melakukannya.
Saat sedang berjanji, kita yakin sekali bisa memenuhinya. Makanya kita ngotot meyakinkan pihak yang kita janjikan agar mereka percaya kepada kita.
Tapi saat pihak tersebut memberikan kepercayaannya, keadaan bisa berubah 180 derajat. Janji-janji yang tadinya begitu agung, bisa dengan cepat luruh dalam lupa. Kita yang tadinya begitu yakin bisa menunaikannya, perlahan-lahan mulai berkompromi dan kemudian melanggarnya.
Bagi saya, panduan ideal dalam memilih caleg adalah dengan mengenal karakter si caleg itu sendiri, bukan dengan mendengar janji-janji mereka. Karena itulah kita perlu mengetahui track record calon pilihan kita.
Apakah selama 5-10 tahun terakhir ini mereka aktif dalam kegiatan yang memajukan masyarakat? Jawabannya bisa menjadi pertimbangan utama kita dalam memilih mereka.
Saya pribadi tidak mau memilih orang yang awalnya hanya memedulikan diri sendiri, tapi kemudian tiba-tiba mengaku ingin mengubah dan memajukan negara. Ke mana saja mereka selama ini? Mereka inilah yang nantinya akan menjadi gila bila kalah dalam pemilu.
Okelah, katakanlah mereka memang serius dengan impian mulia itu βmengubah dan memajukan negara. Tapi, kita tahu bahwa tekad saja tidaklah cukup.
Tekad tanpa didukung karakter yang baik bukanlah apa-apa. Jika sebelumnya mereka tidak terbiasa mementingkan kepentingan orang banyak, maka mereka akan mudah tergoda untuk menyelewengkan amanah.
Well, kalau saya tidak berhasil mengenal karakter para caleg, saya lebih memilih golput. Saya lebih memilih membiarkan mereka menjadi gila daripada membiarkan mereka leluasa merusak negara.
Saya bingung nanti mau milih siapa. Kalau mau Golput sih enggak kayaknya. Yang pasti nanti tetap ikut nyoblos, terus nanti di biliknya milih siapa ya… itung kancing aja deh. π
Waduh, jangan, Kim! Nanti kalau hitungan kancingnya jatuh di pilihan caleg yg bermasalah, jadi gawaaat….
semoga aja para caleg bisa jujur, adil, dan amanah ya mas, sehingga bisa memakmurkan negara indonesia
Aminnnn
hehe setuju mas…biarkan mereka jadi gila…
saya juga bingung sekarang harus bagaimana nanti pas pemilihan…
toh para caleg tiba2 banyak muncul tanpa kita kenal sebelumnya, ada yang dulunya mereka kurang berbaur dan menyatu dengan masyarakat…baru muncul dan teriak lantang ketika kampanye, yah bagaimana kita bisa kenal baik dia kan ??
Nah!
saya pastikan golput untuk pileg, biarkan mereka gila sendiri. Haha.., bener bener gila. Buktinya pasca pemilu banyak rumah sakit gila menampungnya.
Demokrasi salah urus.
Iya mas, di sini malah rs jiwa sudah mulai siap-siap, soalnya berdasarkan pileg sebelumnya, banyak caleg yg jiwanya jadi terguncang karena nggak kepilih…
Dan golput pun emang jadi opsi yg ga bisa disalahkan juga.
Sebenarnya berat. Kalau sudah terpaksa, baru deh golput π
kadang saya mikir “apa iya mereka murni untuk memajukan masyarakat dan indonesia?”, kalo jawabannya “iya”, saya berpikir lagi “koq bisa ya?” π
Nah!
Golput boleh, tapi tetap harus ke TPS ya, Mas. Jangan sampai surat suaranya disalahgunakan.
Iya, Mas π
Setuju dengan pendapat Gie tuh,
surat suaranya tetap di coblos,
*tapi kalo milih kan bisa protes atas ketidak tepatan janji mereka
pilih yang mendekati aja boleh juga ya.
Boleh.. boleh…. π
bahkan udah ada rumah sakit jiwa yg siap menampung caleg gagal….
π
Hahaha… iya….
Coblosnya sambil merem aja kalo gituh, hehe π
Waduh, jangan, Sob! Nanti pilihan bisa jatuh ke orang yg nggak tepat….
Tapi ingat, meski golput tetep datang ke TPS yah dan rusakin surat suara nya.. Biar surat suara tidak disalahgunakan π
Bener!
caleg yang jadi gila karna kalah pasti caleg yang niatnya berkuasanya gak bener