Apakah teman-teman tadi malam (5/3) menonton acara Mata Najwa? Judulnya “Rapor Wakil Rakyat”. Wah, temanya menarik sekali, yakni tentang kinerja DPR.
Selama ini saya sudah kecewa dengan tingkah polah para anggota dewan: banyak ulah, suka menuntut ini-itu, dan memboroskan uang negara.
Bayangkan, gaji mereka itu 18 kali lipat dari pendapatan per kapita negeri kita. Nomor 4 teratas di dunia dalam hal gaji anggota dewan. Tapi, bagaimana dengan kinerja mereka?
Mari kita mulai dari hal yang sederhana dulu, yakni tentang presensi atau kehadiran para anggota DPR dalam sidang.
Pada rapat paripurna 18 Februari yang lalu, ada banyak sekali anggota DPR yang membolos. Akibatnya, rapat tidak memenuhi kuorum —jumlah minimal anggota untuk mekanisme pengambilan keputusan. Akhirnya rapat pun molor hingga dua jam.
Acara Mata Najwa tadi malam mengemukakan fakta tentang rendahnya presensi mereka, khususnya dalam sidang atau rapat paripurna.
Hal ini tentu membuat masyarakat berang. Tapi, para anggota DPR segera berkilah. Kata mereka, kehadiran dalam rapat bukanlah hal yang penting, sebab bukan indikator keberhasilan anggota DPR.
Ibu Rieke Diah dalam acara itu menyatakan bahwa para anggota dewan tidak bisa disamakan dengan buruh pabrik yang presensinya harus selalu penuh. Sebab, bisa jadi anggota dewan lebih aktif bekerja di luar sana daripada di kantor.
Pernyataan itu benar-benar membuat saya muak dan ingin muntah!!!
Oke, pekerjaan mereka barangkali memang tidak bisa disamakan dengan buruh pabrik. Tapi, mereka masih bisa disamakan dengan tingkat manajer atau direksi: porsi pekerjaan teknisnya relatif sedikit sehingga lebih banyak tugas di luar, misalnya untuk menjalankan tugas lobi.
Nah, coba lihat. Para direksi mungkin memang tidak terlalu terikat oleh jam kantor. Tapi, mereka tidak bisa seenaknya bolos rapat. Sebab, rapat adalah hal yang sangat penting bagi mereka.
Dalam rapatlah mereka bisa berkoordinasi dan mengambil keputusan. Bisa dibilang rapat adalah salah satu pekerjaan utama mereka.
Jadi kata beberapa anggota DPR, kehadiran bukan hal yang penting?
HOEEEEEKK!!!
Ingat, rapat yang sering kali mereka —anggota dewan— tinggalkan itu adalah rapat paripurna!!!
Itu adalah forum tertinggi dalam lingkup tugas dan wewenang DPR!!! Dan umumnya agenda dalam rapat paripurna itu sangatlah penting!!!
Lagi pula, seharusnya mereka bisa menyusun prioritas kegiatan dengan otak mereka yang cemerlang itu. Dengan demikian, mestinya mereka bisa menjalankan tugas-tugas di lapangan dan tugas rapat dengan seimbang, entah bagaimana caranya!
Untuk apa mereka lebih sibuk di luar sana kalau pada akhirnya tidak dilaporkan dan tidak dibahas dalam rapat, serta tidak ada kesepakatan yang diambil dalam sidang?
Saya jadi curiga, jangan-jangan yang mereka lakukan di luar sana bukan dalam rangka menjalankan tugas negara.
Para anggota DPR boleh beralasan bahwa rendahnya tingkat kehadiran mereka dalam rapat bukanlah hal yang penting (HOEEEKKK). Mereka boleh bilang bahwa kehadiran tidak mencerminkan kinerja sehingga tidak bisa dijadikan indikator keberhasilan (HOEEEEKK).
Kenyataannya, kinerja mereka di bawah rata-rata. Fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan tidak berjalan dengan baik.
Tapi yang namanya jago ngeles, mereka selalu punya alasan.
Astagfirullah.
Sudahlah Bapak Ibu yang terhormat. Buktikan saja dengan prestasi.
syukurlah saya golput pas milih caleg, hoooek dah lihat mereka..
Hoek banget, Mas….
saya update status di fb golput, malah didosa-dosain.
Haha.., stresss
Laaaah…. :))
yah, setiap orang punya pandangan masing-masing sih Mas, hehe….
itu dia, lah saya malah divonis dosa segala. stress…
kalau prestasi nya dpr bagus, pasti nggak bakalan di curigai ya mas sama kpk hehehe 😀
Betul.. betul…
Melihat DPR sekarang ini (dan pemerintahan kita juga sih) aku jadi apatis. Kalau dipikirin terus-terusan malah jadi pusing. Jadi, aku sekarang cuek saja. Salah memang, tapi ya aku mau ngapain? Mau mengubah kelakuan anggota DPR? Ya susah… 😐
Btw, I can’t believe Rieke Dyah Pitaloka said that. Really? Man… 😐
Iya Kim, bener-bener bikin pusing dan bikin emosi!
Yeah, sangat disayangkan Ibu Rieke bilang kayak gitu….
tinggal nunggu prestasi dari mereka sajalah 🙂
Mudah-mudahan nggak terlalu lama ya, Mbak….
Yang herannya si banyak banget yg berambisi padahal biaya buat jadinya ga sedikit
kemaren sempet liat salah satu calon dari partai X, weh biaya buat kampanye yg dia siapin 4M lebih
Kebayang tu kalo biaya kampanye semua calon anggota DPR dikumpulin bisa bikin berapa banyak pabrik 🙂
Waah! Bener banget, mending dibikin pabrik!
saya setuju sekali sob…dan saya kira para PNS pun tidak jauh berbeda ya, jam kerja sudah keluyuran ke mall2 dan lain2…haduh mau dibawa ke mna negeri ini ya…makin parah saja rasanya dari hari ke harinya…makan uang rakyat gak jelas, gak mengemban amanah dengan baik…
Begitulah, Sob… Bikin emosi…..
Jujur saja mas, saya juga udah muak sama tingkah wakil kita yang terhormat… Pemili 2014 ini saya udah pesimis… itu caleg mungkin gak beda sama yang skarang duduk di sana 😦