Lebih baik menghasilkan draf tulisan yang buruk ketimbang hanya merenungi kertas kosong selama berjam-jam (A.S. Laksana).
Begitu membaca kalimat tersebut dalam buku Creative Writing, saya langsung tersentak. Mas Sulak —begitu biasanya A.S. Laksana dipanggil, benar-benar telah menyentil saya.
Selama ini saya memang sangat lambat dalam menulis. Saat sedang menulis, saya terlalu sibuk mengutak-atik tulisan sehingga dalam waktu berjam-jam, jumlah tulisan yang dihasilkan sangat sedikit. Hal ini tentu saja sering membuat saya frustrasi.
Dan saya rasa masalah ini juga sering dialami oleh para penulis pemula lainnya. Selain itu, masih ada lagi masalah lain yang tidak kalah menjengkelkan, di antaranya adalah mudah kalah oleh mood, tidak punya waktu untuk menulis, ide sulit berkembang, tidak tahu mau menulis apa, dan sebagainya.
Sebagai seorang guru menulis, sepertinya Mas Sulak sudah hafal benar akan masalah dan hambatan yang sering dialami oleh para penulis pemula. Dalam buku Creative Writing ini, Mas Sulak menguraikannya dengan jelas sekaligus memberikan solusinya.
Setelah membaca buku ini, saya merasa mendapat “jalan terang” atas kendala yang sering saya alami saat sedang menulis.
Mari kita bicarakan salah satu kendala itu, misalnya adalah “tidak tahu mau menulis apa”. Untuk mengatasi masalah ini, Mas Sulak menawarkan sebuah “alat bantu” yang disebutnya dengan strategi tiga kata.
Strategi ini menurutnya cukup ampuh, sebab sesuai dengan cara kerja pikiran kita, yakni melakukan asosiasi. Dasarnya, kecerdasan otak dalam berasosiasi bisa dirangsang oleh tiga kata yang dipilih secara acak (hal 33).
Hanya dengan tiga kata tersebut, kita bisa menghasilkan sebuah tulisan yang panjang dan bagus. Benar-benar menarik!
Tip dan strategi menulis yang disampaikan Mas Sulak dalam buku ini mudah dicerna, sebab dilengkapi dengan contoh penerapannya. Seperti yang kita tahu, belajar lewat contoh lebih mudah daripada sekadar membayangkannya saja.
Btw, dalam menulis resensi ini, saya mencoba menerapkan beberapa strategi yang termuat dalam buku Creative Writing, yaitu “menulis buruk”, “menulis cepat”, dan “jangan menulis sambil mengedit”. Wah, ternyata prosesnya menyenangkan.
Saya rasa buku ini merupakan harta karun yang sangat berharga bagi para penulis pemula. Namun bagi penulis profesional yang sudah terbiasa dan rutin menulis, bisa jadi buku ini hanya “biasa-biasa saja”.
****
Judul: Creative Writing; Tip dan Strategi Menulis Cerpen & Novel
Penulis: A.S. Laksana
Jumlah hal: vi+210
Ukuran: 14×21 cm
ISBN: 979-780-681-2
Penerbit: Gagas Media
nice advice 🙂
Yeah 🙂
🙂
Untuk menghasilkan sebuah karya memang butuh latihan dan guideline.. Senang yah kalo guru menulis membagi pengetahuannya. Jadi bisa belajar lebih deh. 😀
Bener banget, Mbak 😀
iyalah mau gmana nilainya kalo usaha juga belom, setuju tuh mending draf jelek dari pada cuma melototin kertas kosong
Nah! 🙂
Buku ini kalau ditujukan untuk blogger pas gak gan?
Soalnya ane udah ngambil buku “Creative Blog Writting” karya Ollie yang temanya mirip sama buku ini tentang tulis menulis juga.
Pas, Gan. Ini caranya ane pakai buat ngeblog di sini, hehe….