Saat sedang berkendara di jalan raya, mungkin kita pernah menemui lampu APILL dengan tulisan ini: belok kiri jalan terus. Jadi meskipun lampu lalu lintas menyala merah, tapi para pengendara yang ingin belok ke kiri tidak perlu berhenti.
Tapi, hak mereka –para pengendara yang bisa langsung belok ke kiri itu– sering terabaikan oleh pengendara lainnya.
Pada perempatan seperti itu, sisi jalan sebelah kiri harusnya kosong sehingga para pengendara yang ingin belok kiri bisa langsung melaju tanpa berhenti. Namun, sisi jalan tersebut sering tertutup oleh para pengendara sepeda motor yang ingin lurus atau belok ke kanan, tapi harus berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah.
Jika mereka ditegur (misal oleh pengendara mobil melalui isyarat klakson), sering kali mereka malah marah. Saya beberapa kali melihatnya. Mereka (dengan nada tinggi) meminta para pengendara di belakang untuk sabar. Padahal, countdown atau alat hitung mundur di lampu APILL masih menunjukkan waktu yang lama.
Keanehan zaman sekarang, yang salah malah yang marah-marah. Yang suka merampas hak orang lain malah lebih galak daripada yang dirampas haknya.
Ada hal menarik lain yang juga saya amati. Jika ada pengendara mobil yang berhenti di sisi jalan sebelah kiri di perempatan tersebut (hingga menghalangi pengendara yang mau belok ke kiri), maka ia akan diklakson ramai-ramai –oleh para pengendara sepeda motor.
Yang sering mengalami hal ini biasanya sih mobil luar kota, dan pengendaranya tidak tahu bahwa sisi jalan itu diutamakan untuk kendaraan yang mau belok ke kiri.
Suasana jadi ramai sekali. Akhirnya mau nggak mau mobil itu harus belok ke kiri, meski mungkin sebenarnya ia hendak lurus atau belok ke kanan.
Sepertinya pengendara sepeda motor agak sensitif ya sama pengendara mobil π
betul itu bos, jadi suka kesel juga kalo ada yang kaya gitu. Coba gk kaya gitu pasti macet bakal berkurang
Nah!
Keanehan zaman sekarang, yang salah malah yang marah-marah.
haha..
ngalah sajalah, pengendara di sini memang pada ngeyel.
Jalanan begitu keras ya, hingga membuat orang-orang mudah emosi….
mungkin di sana semua hrs sekolah dan ujian mengemudi atau mengendarai Motor dulu ya bro, yg bener bener gitu, soalnya di sana SIM bisa sehari jadi , di sini minim 3 bulan bro, itu kl lulus kl nggak bisa berbulan bulan dan bisa jg nggak dpt SIM krn nggak lulus lulus, di sana amat sangat mudah buat dpt SIM beda sama di sini
Wuoooh… :O
Berarti orang-orang yg pada punya SIM di sana sudah teruji keandalannya dalam berkendara ya, Mbak….
Jaman sekarang orang salah lebih ngotot π .
Iya, haha…. #ZamanEdan
Biasanya pengendara motor mau menang sendiri ga mau ngalah walaupun ia salah π
Iya, haha…. *btw, saya termasuk pengendara sepeda motor juga
Di Indonesia mah udah biasa fenomena yang salah malah lebih galak. Atau lebih tepatnya, galaklah lebih dulu, biar nggak diserang. Hukum alam berlaku… LOL
Nah lho, hahaha…
menarik sekali mas cerita nya. Memang benar bahwa pengendara sepeda motor itu nada nya tinggi, soalnya mereka udah kepanasan. Nah, kalau pengendara mobil kan nggak kepanasan, jadi mereka jarang marah-marah hehehe π
Iya juga ya, Mbak, hehe….
alhamdulillah masih ada yang mau berenti saat lampu merah
(walaupun ngalangin orang yang mau belok kiri juga sih)
klo di perempatan deket tempat saya tinggal malah lampu merah udah gak dianggap
mau warna apa aja tetep jalan
Haaaaa…. serem banget, Mas… riskan terjadi kecelakaan….
hahaha.. Kalo disini ga cuman pengendara motor yg sensi sama pengendara mobil.. Tapi nagkutan umum.. Wuihh.. Bisa rame bener jalanan kalo ada kendaraan yg berani2 ngalangin jalan kekiri :p
Waduhh, hahaha…. =))