Pada jam-jam tertentu, jalan raya dipenuhi oleh orang yang terburu-buru, khususnya para pengguna kendaraan bermotor. Mereka mengebut, menyalip kendaraan lain, mengambil alih trotoar, dan bahkan menerobos palang kereta api.
Saya sempat berpikir, terburu-buru membuat kita tidak disiplin. Orang yang terburu-buru tidak akan malu untuk menyerobot antrean, atau mungkin melanggar lampu merah.
Tapi, rupanya pikiran saya itu keliru.
Saya dapat cerita, masyarakat perkotaan di Singapura dan Jepang juga sering terlihat terburu-buru. Setiap pagi ada banyak orang kantoran yang berpakaian rapi dan wangi, berlari-lari mengejar angkutan umum.
Meskipun tampak terburu-buru, namun mereka tetap disiplin. Antrean apa pun selalu rapi.
Pengendara mobil di Jepang pun begitu taat. Mereka akan berhenti bila ada orang yang menyeberang, meskipun hal ini membuatnya kehilangan waktu beberapa menit dan terancam membuatnya terlambat.
Sejatinya, kita terburu-buru karena ingin tiba tepat waktu.
Di jalan raya, saya sering melihat orang-orang yang terburu-buru. Saya melihat ada banyak sekali orang yang tengah berjuang supaya bisa sampai di tempat tujuan tepat pada waktunya.
Mereka berusaha menjaga kedisiplinan atau menepati janji, meski sayangnya kadang harus dengan mengorbankan kedisiplinan di jalan raya.
Anehnya, masyarakat kita terkenal sebagai pengguna jam karet.
Acara yang mundur setengah hingga satu jam nyaris menjadi hal yang umum di negeri ini. Bahkan acara-acara yang diadakan oleh lembaga pemerintahan pun sering demikian. Para pegawai yang terlambat datang ke kantor hampir menjadi hal yang maklum.
Ini berlawanan dengan kenyataan yang sering terlihat di jalan-jalan, di mana orang-orang tampak begitu tergesa-gesa hingga mengabaikan keselamatan sesama pengguna jalan. Seharusnya mereka bisa tiba tepat waktu, bukan?
Perenungan singkat saya akan keanehan ini saya mulai dengan pertanyaan, kenapa kita terburu-buru?
Kita bisa bilang bahwa jawabannya adalah karena kita ingin tiba tepat waktu βseperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Tapi, barangkali kita semua sudah tahu, jawaban sebenarnya bukanlah itu. Jawaban sebenarnya adalah karena waktunya terlalu mepet.
Saya coba tegaskan lagi pandangan saya, sebenarnya kita terburu-buru bukan karena ingin tiba tepat waktu, melainkan karena waktunya terlalu mepet.
Bila demikian, langkah yang perlu kita lakukan supaya tidak terlambat adalah dengan memperbesar spare waktu, berangkat lebih awal. Anehnya, hal ini begitu berat dilakukan.
Rasanya sayang kalau berangkat lebih awal. Mau ngapain kalau sudah sampai duluan? Lebih baik bersantai-santai dulu di rumah. Sampai kemudian kita sadar bahwa waktu yang kita punya sudah mepet. Hingga akhirnya kita jadi terburu-buru, lalu datang terlambat.
Aneh emang orang Indonesia mah, ngebut ugal-ugalan iya, ngaret pun iya. Emang anti banget sama yg namanya berangkat lebih awal.
Nah!
Berarti kita harus merubah kebiasaan. π
Betuuuulll.. π
biar lambat asal selamat..
Yupz!
orang luar = disiplin di jalan, ngga jam karet
orang kita = ugal2an di jalan, jam karet
terus anehnya dimana? :Dv
Kalo ugal2an, otomatis kan cepat sampai. Bisa dibuktikan, lho. Tapi kenyataannya tetap selalu terlambat π
betul banget, bukannya menyiasati waktu dengan tepat, ini malah menyia-nyiakan waktu dengan dalih bisa cepat pake motor karena ngebut π walau terlambat
Nah!
rumah kebiasaan dari sekarang π
Ubah? Setuju!
Itu dia! Padahal nggak ada salahnya berangkat lebih dulu. Mungkin di negara lain, telatnya masih bisa ditolerir, yah karena kecelakaan atau macet. Tapi ini di Indonesia, sebetulnya macetnya karena kesalahan sendiri – leyeh-leyeh dulu. Ckckck
*introspeksi diri π
Benar tuh, orang kita itu terburu-buru karena sebelumnya nyantai dulu, akhirnya waktunya kepepet (pengalaman)
Tapi memang ada hubungannya ya antara jalan cepat, buru-buru dengan kemajuan/ kesuksesan suatu negara atau individu? Buktinya itu orang negara maju seperti Jepang jalannya cepat2. hehe… Perlu penelitian lebih lanjut.
Thanks sudah berbagi. Salam!
Thanks juga sudah berbagi di sini teman. Salam juga!
iya di kota memang kebanyakan orang itu ingin nya bisa cepat mas jadi lebih suka cara yang instan. Apalagi soal pekerjaan, pokoknya jangan deh sampai terlambat π
Iya, Mbak π
Saya di Jakarta klo telat masuk kerja karena macet ga bisa diterima alesannya π
Wuiiih…. top!
jadi inget pas di ditanah air bulan kemarin bro π
Ada pengalaman serupa ya, Mbak, hehe….
begitulah masyarakat kita *sigh*
Iya, huhu….