Ada banyak hal sederhana yang membuat kita bahagia. Ada banyak hal sederhana pula yang membuat kita nggak bahagia.
Lagi-lagi hari ini (24/11) saya bangun kesiangan. Ini sudah yang kesekian kalinya di bulan ini. Padahal, tadi malam saya sudah meniatkan diri untuk bangun pagi. Rupanya alarm di ponsel nggak cukup mampu membangunkan saya.
Hari ini hari libur, jadi sebenarnya nggak apa-apa juga kalau saya bangun siang. Saya nggak perlu takut terlambat masuk kantor, karena memang kantor lagi libur. Tapi, masalahnya bukan di situ. Masalahnya adalah lagi-lagi saya melanggar komitmen yang sudah saya buat sendiri.
Mungkin kita sering berjanji kepada diri sendiri untuk mengerjakan ini-itu, tapi kemudian nggak terlaksana karena upaya kita untuk menunaikan janji itu kurang kuat. Bangun kesiangan dalam kasus saya ini cuma perkara sederhana, sebab hari ini libur. Tapi, hal sederhana ini bikin saya nggak bahagia.
Nah, saya memang sudah berkomitmen untuk bangun pagi, tapi parahnya tadi malam saya malah tidur larut malam karena nonton film. Sepertinya saya nggak bersungguh-sungguh untuk bangun pagi. Sebab kalau memang iya, seharusnya saya tidur lebih awal.
Rupanya saya sering menyepelekan janji terhadap diri sendiri. Sebab kalau saya melanggarnya, toh diri saya sendiri yang rugi, bukan orang lain. Toh saya nggak perlu meminta maaf kepada orang lain. Sederhana.
Tapi, meremehkan sesuatu yang sederhana bisa merusak hari kita. Ibaratnya, yang membuat kita tersandung adalah batu-batu kecil, bukan batu besar.
Aduh, kok saya jadi serius banget sih :p
woles dulu hehehehehehehehe………
Seloooow…
janji janji janji
Fyuh…
gpp kesiangan tp sholat subuhx gk boleh kesiangan!,
janji tuk diri aja gk bs ditepati maka kemungkinan besar janji kpd org lain jg gk ditepati *smile
Anehnya malah sering menepati janji ke orang lain 😀
nice post sobat
jangan lupa kunjungan baliknya . . .
http://nawayhac.blogspot.com/2013/10/membuat-slide-box-rekomendasi-di-blogger.html
Tengkyu!
Wah jangan dibiasakan tuh bangun kesiangan. Soalnya nggak bagus untuk kesehatan dan juga nggak bagus buat rejeki. Lebih baik bangun pas waktu subuh. Pasti seger 😀
Iya ya, Mbak….
Rasanya kuarang puas aja, sama saja kita membohongi diri sendiri
Betul!
Tapi itu bener. Orang sering meremehkan hal kecil, padahal yang besar kan munculnya karna yang kecil.
Nah!
sya jarang sekali bangun kesiangan walo itu hari libur.
Waah, keren!!
Sesekali gpp lah bangun siang, mumpung libur juga, bolehlah menikmati bangun semaunya 😉 .
Mungkin pas hari libur sebaiknya jangan berjanji sama diri sendiri untuk bangun pagi kali ya, Mbak, hehe….
Klo saya malah tiap hari bangun kesiangan (efek pengangguran) hehehe
hahaha,sama dengan saya mas…wkwkwk
Waduh! =))
selain tidur cukup, trik lainnya yg mungkin perlu dicoba adalah ‘mental clock’. yakni menanamkan keyakinan pada diri sendiri sebelum tidur bahwa ‘saya harus bangun jam 5 pagi besok’.
sudah kesekian kali saya buktikan sih, bahwa saya bahkan bisa bangun mendahului alarm. hehe
Nah, ini solusi!
saya sering masalah yang begini, mempunyai plan tapi digagalkan karena telat bangun 😀
Harus segera kita ubah ni, Sob, hehe….
awas, nanti kalau terlalu disepelekan, nanti jadi kebiasaan,,, terus jadi ngga baik untuk diri sendiri
Iya, Bro…
iya ya… hehe…. bila ga ingin kesiangan maka tidurnya tidak larut malam 🙂 dan saya termasuk orang yang sering tidur larut malem…
Nggak deh Ustadz, yg penting bisa bangun pagi, hehe….
Bener ini, seringnya komitmen pada diri sendiri sering disepelekan.. Pfftttt
Fyuuuh….
Karena bantal guling adalah teman yg baik.