Tadi siang (20/10), saya berhenti di lampu merah dalam sebuah perjalanan. Jalanan benar-benar penuh dengan kendaraan bermotor, salah satunya sebuah truk yang sangat besar. Di depan truk itu ada sebuah mobil, dan di antara keduanya ada jarak 1 hingga 2 meter.
Seorang pengendara sepeda motor menyalip-nyalip kendaraan lain, lalu masuk ke sela-sela/jarak tersebut. Di sana, ia menunggu lampu hijau menyala.
Tak disangka, saat lampu merah berganti hijau, truk besar itu bergerak maju, padahal sepeda motor di depannya belum maju karena masih terhalang mobil di depannya. Truk tersebut tanpa ampun melindas sepeda motor. Untung saja si pengendara motor sudah lebih dulu melompat ke depan sehingga ia selamat.
Usut punya usut, ternyata si supir truk besar tidak mengetahui bahwa ada sepeda motor di depannya. Truk itu sangat besar, dan posisi si supir begitu tinggi. Sepeda motor tersebut berada di luar jangkauan penglihatan si supir truk. Posisi sepeda motor terlalu dekat dengan moncong truk.
Selanjutnya masalah ini diselesaikan dengan bantuan polisi lalu lintas. Saya tidak tahu kelanjutannya karena harus melanjutkan perjalanan.
****
Saat ini kendaraan bermotor semakin banyak, dan jalanan semakin penuh saja. Sayangnya, tidak semua pengendara mengetahui dan memahami aturan-aturan di jalan yang notabene tidak tertulis, misalnya tentang menyeberang, etika menyalip, aturan menjaga jarak, dan sebagainya.
Mau tidak mau kita memang harus lebih sabar dan ekstra hati-hati, ya….
wah serem banget ya..iya pengendara motor ataupun mobil, kita klo dijalan harus hati2 ya..
Sikap hati-hati sudah menjadi kewajiban….
aku ngeri bayanginnya. entah apa jadinya klo pengendara motornya ga sigap. tapi ya itu, klo kata omku, berkendara itu ga bisa pake hati tapi harus sesuai undang-undang. peringatan buat kita ya 🙂
Pesan dari om nya bagus banget tuh 🙂
sering banget kejadian seperti itu mas,memang kalau truknya besar jelas tidak terlihat kalau ada sesuatu tepat di depan moncongnya. lebih berhati2 dalam berkendara apapun kendaraannya..
Kalau ketemu kendaraan yang besar-besar, memang sebaiknya ngalah, hehe….
serem banget ceritanya sob… tentunya harus berhati – hati di jalanan pada saat menyalip atau jangan sampai menerobos jalur Bus Transjakarta karena banyak kejadian…
Waaah….
wah, harus hati-hati, lebih aman di belakang truk aja ya mas.. saya aja takut kalau mau nyelip truk, khawatir si supir ngga ngelihat, saya bisa jadi aspal nantinya
Hehe… betul itu, Mas….
Ckckckck, kebiasaan pengendara motor, suka menganggap dirinya raja di jalanan.. -__-
Soalnya asyik kali, Sob. Tinggal salip kanan-kiri kayak pembalap MotoGP 😀
Seremmm banget yah sampe gak keliatan gituu, berarti kudu lebih waspada nihh..
Waspadalah! Waspadalah! *ala Bang Napi
duh … serem juga ceritanya ya bro
Iya, serem, Mbak…. Semoga bisa jadi pelajaran buat kita semua, hehe….
Suka takut emang kalau berkendara deket2 sama truk gede.
Harus hati-hati!
kita hati-hati saja terkadang orang lain tidak hati-hati sehingga terjadi kecelakaan, apalagi klo kita gak hati-hati 🙂
sebisa mungkin berkendara dengan aman ya mas 🙂
Iya, Mas 🙂
Tak bisa sepenuhnya nyalahin sopir truk. Semestinya kita sadar kalo kendaraan besar punya banyak titik buta yang tak terlihat baik secara langsung maupun lihat spion. Di tambang saja semua kendaraan kecil musti pake safety flag yang menjulang tinggi biar kelihatan oleh operator alat berat plus setumpuk SOP yang musti dipahami oleh pengemudi.
Makanya aneh kalo orang kota yang katanya beradab kalah tertib oleh orang hutan yang katanya biadab dalam hal aturan berkendaraan
Betul… betul….. 😀
Lebih baik tidak berada didepan atau belakang truk / bus, bahaya. Lbeih baik disamping, atau mendahulukan truknya lewat duluan.
Mendingan ngalah ya, Mbak 🙂
Kan di semua truk besar itu ada tulisannya JAGA JARAK, jadi ya salahnya pengendara motor itu. Untungnya gapapa..
Iya ya, memang seharusnya jaga jarak, nggak boleh asal nyempil, hehe….
waduuuhhh trags banget gan……. untung pengendara motor selamat….
Untung banget, Gan. Pengendara motornya masih dilindungi Tuhan….
Iya harus hati-hati kalau berkendara di jalan raya. Soalnya nyawa cuma 1 mas hmmm 🙂
Nah!
trus gimana nasib motornya? kasihan kalau supir truknya harus ganti, gajinya gak seberapa 😥