Dulu pas masih mahasiswa, saya punya adik angkatan yang cerdas. Namanya Najib. Dia pandai menulis. Pengetahuannya luas dan gagasan-gagasannya begitu cemerlang. Saya beberapa kali mengikuti diskusi yang ia gelar bersama teman-temannya. Dan saya begitu kagum dengan kemampuannya dalam menyampaikan dan mengartikulasikan ide-idenya.
Suatu hari, saya membaca sebuah artikel opini yang dimuat di surat kabar. Rupanya itu adalah tulisan Najib. Saya membacanya di papan pengumuman kampus. Kampus saya memang biasa memajang tulisan-tulisan karya mahasiswa yang telah dipublikasikan oleh media. Katanya untuk memotivasi mahasiswa lainnya.
Benar saja, saya termotivasi dan terinspirasi, khususnya setelah membaca tulisan Najib itu. Segera saya membeli buku teknik menulis artikel, lalu banyak-banyak membaca opini di koran-koran. Kemudian saya mulai berlatih menulis.
Setelah mulai percaya diri, saya pun coba mengirim satu artikel saya ke koran lokal. Alhamdulillah dimuat.
Tak disangka, membaca tulisan Najib di papan pengumuman kampus ternyata menjadi sejarah tersendiri buat saya. Hal ini masih terus terkenang sampai sekarang.
Saya sendiri telah menjadi penggemar tulisan-tulisan Najib. Setiap kali menemukan tulisannya di koran, saya pasti membacanya. Saya begitu menikmati karyanya. Benar-benar bermutu: enak dibaca dan sarat informasi penting.
Dengar kabar terakhir, Najib lagi studi di Jerman. Mungkin karena itulah ia mulai jarang menulis di koran. Tapi, saya masih bisa menemukan tulisan-tulisannya, sebab rupanya ia punya blog. Saya baru tahu beberapa hari yang lalu saat seorang adik angkatan membagi link blog Najib di Facebook.
Barangkali ada teman-teman yang ingin berkunjung ke sana juga, ini alamatnya: http://nagueb.wordpress.com/
Terima kasih, ya, sudah menyimak catatan ini 🙂
Tulisan dimuat di koran akan menjadi kenangan yang sangat berarti ya Kang.
Saya sendiri belum memiliki keberanian ngirim artikel ke koran, mungkin harus banyak belajar dan belajar nulis yang renyah dibaca dan inspiratif
Coba dikirim dulu aja, Kang. Kebanyakan para penulis itu cuma modal nekat, hehe….
Langsung meluncur ke blognya Najib 😉 .
Hati-hati meluncurnya mbak, takut kepeleset, hehe….
Wah,hebat ya bisa di muat artikelnya…
Dulu ngerasanya seneng banget bro, hehe….
oww, ternyata sudah tertular penyakit Najib yo, penasaran neh sama beliau, coba meluncur ya
Iya mas, saya terinspirasi, hehe….
Enak deh kalo punya temen pinter! Blog ditter juga pinter, kok. Tkp dulu ea … Hehe,
Wah, terima kasih atas pujiannya, Sob! 😀
tentu menyenangkan punya rujukan dan bisa sekaligus sebagai mentor menulis ddengan benar 🙂
Iya Mas 🙂
adik angkatan nya keren yah bisa menginspirasi gitu. ^^
Mudah-mudahan kita juga bisa menginspirasi yg lain ya, hehehe….
wih keren , enak kalo punya temen kayak gitu, bisa diajak diskusi..
Betul.. betul…. 🙂