Sudah lewat dari sebulan ini saya melewati hari tanpa televisi di kamar. Sebab, televisi itu sudah saya pindahkan ke warung makan kecil-kecilan milik saya. Lumayan untuk hiburan para pelanggan dan penjaga warung. Praktis kini saya semakin jarang menonton televisi.
Awalnya saya kepikiran untuk beli televisi lagi. Kebetulan sekarang lagi banyak toko elektronik yang menjual televisi dengan sistem kredit. Tapi, niat tersebut urung saya lakukan, sebab rasanya saya belum terlalu membutuhkannya.
Memang, televisi punya banyak manfaat bagi saya, yakni sumber hiburan dan sumber berita. Saya bisa menghilangkan rasa suntuk dengan menonton sinetron yang bintangnya cakep-cakep, film Hollywood, acara humor, atau pertandingan sepakbola timnas. Saya juga jadi tahu kabar terbaru melalui acara-acara berita yang ada banyak di berbagai stasiun televisi swasta. Nah, tanpa televisi, saya perlu menerapkan beberapa strategi supaya tetap bisa menikmati hiburan dan tetap update dengan kejadian yang sedang hangat.
Untuk hiburan, saya pinjam VCD film Hollywood dan film-film lainnya dari salah satu kawan saya yang memang penggemar film. Koleksi filmnya banyak. Selain itu, ada juga warnet yang menyediakan ratusan film di servernya, baik koleksi lama maupun baru. Saya bisa mengopinya ke dalam flashdisk, lalu tinggal diputar di laptop.
Untuk mengakses berita, saya memilih untuk membeli koran secara berkala. Sebenarnya sih bisa saja dengan membaca berbagai portal berita via internet. Tapi, saya agak malas mengakses situs-situs itu, sebab beritanya terlalu singkat, mengulang-ulang informasi, dan bahkan informasinya sering salah. Bagi saya, koran lebih menarik.
Nah, rupanya saya masih bisa “hidup” tanpa televisi :p
kalau saya lebih memilih berada di depan laptop berselancar di internet daripada mantengi TV
temen2 kos sampai hafal klo saya jarang ngumpul di ruang depan gara-gara gak suka nonton TV 🙂
aku juga sepertinya bisa deh hidup tanpa TV. Asalkan akses internet lancar aja. Bisa deh masih nonton video di youtube.. hehehehehehe