Saya percaya bahwa apa yang kita baca turut memengaruhi pola pikir atau pandangan hidup yang kita punya. Karena itulah selama ini saya sering menyeleksi buku-buku apa saja yang hendak saya baca. Sejauh itu positif dan kira-kira sesuai dengan visi saya, maka saya akan membacanya. Sebaliknya, kalau berbau provokasi, biasanya saya menghindarinya.
Saat ini saya agak jarang membaca buku fiksi seperti novel ataupun kumpulan cerpen. Bukan sengaja menghindarinya, tapi memang lagi nggak berminat aja, hehe…. Dulu pas zaman SMP sih saya suka banget sama buku seperti itu, khususnya cerita-cerita misteri semacam buku-bukunya Agatha Christie, atau cerita horor layaknya Goosebumps karangan R. L. Stine.
Nah, sudah beberapa bulan ini saya demen banget baca buku-buku pengembangan diri, motivasi, dan manajemen keuangan. Uniknya, buku-buku yang saya baca justru buku-buku lama, yang menurut saya masih bagus dan masih sangat layak untuk dibaca. Misalnya buku Cashflow Quadrant dan Rich Dad Poor Dad karya Robert Kiyosaki, serta The 7 Habits of Highly Effective People dan Living the 7 Habits karya Stephen R. Covey. Mungkin agak telat ya, soalnya kan keberadaan buku itu di Indonesia sudah lumayan lama, hehe….
Contoh lainnya adalah buku berjudul The Magic of Thinking Big karya David J. Schwartz, How to Win Friends and Influence karya Dale Carnegie, dan The 21 Irrefutable Laws of Leadership tulisan John C. Maxwell. Buku-buku ini termasuk udah lama banget, tapi tampaknya masih cukup laris di pasar, sebab masih mudah ditemukan di berbagai toko buku, mulai dari toko buku modern seperti Gramedia, hingga yang tradisional seperti lapak-lapak buku sederhana.
Oh iya, tidak semua buku yang saya baca adalah milik saya sendiri. Sebagian di antaranya pinjam di perpustakaan kota. Dengan cara ini, saya bisa menghemat pengeluaran. Lagi pula ada banyak sekali buku-buku bagus di perpustakaan tersebut, sayang kalau nggak dipinjam, heheβ¦.
Harapan saya, dengan membaca buku-buku seperti itu, pribadi saya bisa terus berkembang ke arah yang positif, menjadi lebih mandiri dan profesional. Pikiran juga dipenuhi oleh optimisme yang tinggi. Bila perkembangan itu terus berlangsung dan terjaga, maka niscaya karier saya pun akan terus menanjak. Otomatis dompet pun akan semakin tebal, dong. Amin… Haha…. π
Tapi beneran, setelah membaca buku-buku tersebut (beberapa sedang dibaca/belum dibaca), pola pikir saya memang berubah, jadi lebih positif dan optimis. Perasaan positif itu ternyata berpengaruh terhadap semangat kerja. Perasaan gentar yang sering muncul bila mendapatkan pekerjaan tertentu yang kira-kira terlalu sulit, kini jarang muncul lagi. Meski mungkin ada juga hasil kerjaan saya yang kualitasnya tidak berbeda jauh dibanding yang dulu-dulu, namun paling tidak perasaan positif itu membuat saya semakin menikmati hidup dan pekerjaan sehari-hari.
Kalau teman-teman sendiri, buku dengan tema apa yang saat ini lagi teman-teman suka?
Gambar diambil dari sini.
apa ya? Aku suka apa saja sih :p kalau skr lg suka fiksi soalnya hobi nulis jg..
Hehehe benar sekali mas. Membuat optimisme dan berpikir positif.
Saya juga suka buku Mas… tapi saya tidak pernah membaca buku-buku itu…
Bukannya malas baca atau apa, tapi karena memang dibuku itu tidak ada yang bisa saya baca, alias itu buku bergambar punya keponakan… hehe… π
Belakangan ini saya jarang membaca mas, lebih sering googling. π
Dengan membaca buku, minimal kita bisa belajar dari pengalaman orang lain dan memangkas langkah-langkah yang tidak perlu.
bener…gara-gara suka narnia, gua kli bikin cerpen pasti soal fiksi fantasi non romance…
aku juga suka baca buku mas,,tapi buku komik 212 hehehe π salam kenal
Sama. Saya juga suka buku2 motivasi seperti ‘hot to win friends and influence people’ dan ‘the magic of thinking big’. Pengen baca ‘the cashflow quadrant’ cuma belum sempat beli. π
Saya gak terpancang pada satu tema mas, kalau pengen baca ya baca apa saja yang kepingin saya baca. Yang jelas semakin banyak membaca akan makin bertambah wawasan dan pengetahuan kita.
5B = buka – buku – baca – bisa – bermanfaat
buku adalah jendela dunia…sukses yaa
Sepertinya pengalaman dan berapa banyak waktu yg telah kita habiskan dalam perkembangan emosi mempengaruhi minat baca kita. Waktu remaja saya juga suka buku2 fiksi petualangan, kuliah mulai agak berat seperti filsafat dan agama. Kesininya saya membaca buku pengembangan diri. Dan sekarang balik lagi pada selera remaja, suka buku fiksi petualangan remaja. Untung saya gak mesti beli sendiri karena bisa minjam dari anak saya hehehehe..