Pas zaman kuliah dulu, saya hampir nggak pernah beli buku. Kalaupun beli, biasanya itu karena benar-benar terpaksa, sebab buku yang dimaksud tidak bisa saya temukan di perpustakaan kampus. Ketika itu saya memang lebih suka pinjam buku kuliah di perpustakaan kampus daripada membelinya di toko buku.
Ada dua faktor yang membuat saya jarang membeli buku. Pertama, uang jajan saya ketika kuliah pas-pasan banget, hanya cukup untuk ongkos transport dan makan siang. Memang sih kadang saya bisa menyisihkan uang dengan cara memilih menu makan yang sangat murah. Tapi, uang yang saya sisihkan itu saya simpan sebagai “uang pegangan”. Biasanya hanya saya gunakan untuk hal-hal yang mendesak, misalnya fotokopi bahan kuliah, atau untuk beli makan malam pas saya menginap di kos teman.
Kedua, saya nggak punya minat yang besar terhadap buku. Dalam pikiran saya, males banget duduk berpuluh-puluh menit membaca berpuluh-puluh atau bahkan beratus-ratus halaman kertas. Dengan pikiran seperti itu, nggak heran kalau buku yang saya pinjam di perpustakaan seringkali nggak terbaca sampai habis. Karena itulah saya merasa sayang mengeluarkan uang untuk membeli buku.
Selulus kuliah, baru deh kesadaran saya akan pentingnya buku mulai tumbuh. Dengan membaca buku yang kualitas isinya bagus, ada aja pengetahuan, inspirasi, dan motivasi yang bisa membawa kita pada kehidupan yang lebih baik. Ini luar biasa.
Salah satu teman kerja saya bilang bahwa membeli buku itu sebenarnya bukan konsumsi, melainkan investasi. Kalau dipikir-pikir, benar juga, ya. Dengan membeli buku, uang di dalam dompet kita memang akan berkurang. Tapi, ilmu yang kita dapat dari buku yang kita baca itu bisa mendorong kita untuk lebih kreatif dalam hal pekerjaan atau pun bisnis. Sehingga, hasil (pendapatan) yang kita peroleh dari pekerjaan itu semakin besar karena hasil kerja kita lebih baik dan berkualitas tinggi. Dompet kita pun akhirnya semakin tebal. Kurang lebih logikanya demikian lah, hehe….
Kini saya sudah bekerja dan sudah punya penghasilan sendiri sehingga bisa lebih rutin membeli buku. Meski demikian, saya nggak terlalu gila-gilaan dalam membeli buku, paling-paling satu bulan satu buku. Itu pun hanya buku yang menurut saya benar-benar bagus, benar-benar pilihan, yang bisa dijadikan sebagai sumber referensi utama (biasanya mahal). Sedangkan untuk buku yang “lebih ringan”, saya berniat untuk mengandalkan perpustakaan saja, karena biasanya buku seperti itu sekali dibaca terus udah, jarang dibaca lagi.
Tapi, saya belum mendaftar sebagai anggota perpustakaan mana pun. Rencananya sih minggu depan baru mau daftar di perpustakaan kota Jogja. Kabarnya banyak buku-buku baru yang bagus di sana. Kalau sudah daftar, Insya Allah akan saya ceritakan di sini 🙂
Apakah teman-teman rutin membeli buku dan menyediakan budget tersendiri untuk membeli buku?
Alhamdulillah, saya sudah rutin membeli buku sejak zaman kuliah dulu. Rasanya tidak rugi jika uang kita habis untuk beli buku.. 🙂
Hampir semua perpustakaan umum di Jogja saya jadi anggota di sana. Ada banyak manfaat yang saya peroleh dari sana. Dan perpustakaan Kota Jogja salah satu yg terbaik, baik koleksinya maupun fasilitasnya. Pokoknya, gak rugi deh jadi anggota di sana.. 🙂
Kalau buku teks kuliah, harganya yang baru (dan tebal) benar2 mahal. Apalagi yang impor. Bisa jutaan untuk satu eksemplar.
Saya jarang beli buku mas, paling nanti pas udah kerja baru bisa beli buku seenak jidat saya, hehe :p
wah, saya malah hobby sama buku. terutama yg motivasi. soalnya kalau informasi banyak di internet. tinggal browsing. hehe.
alhamdulilah sy orangnya males baca buku… berarti isi dompet sy awet ya?
ada bbrp buku sy beli dari thn 2004 dan belum sama sekali dibuka sampai sekarang… gak tau kenapa jadi lebih suka baca di internet… *jangan ditiru*
Rajin membaca nih mas.
Suskses aja ya.
Misi, misi, mampir ah mas 😀
kalau saya suka dibeliin sama yayasan gan,hehehe
Saya nggak rutin beli buku. Biasanya buku yang paling sering saya beli adalah buku untuk kepentingan kuliah, alasannya adalah karena saya perlu buku itu untuk mengerjakan tugas kuliah.
Saya lebih senang baca internet sih, terutama blog. Bagi saya itu lebih up to date ketimbang buku. Dulu saya penggemar novel, tapi seiring dengan perkembangan pekerjaan, novel terpaksa saya masukkan ke prioritas bawah.
saya bisa menggila di toko buku Dit.. saya lebih memilih untuk beli buku baru daripada baju baru.. hehe 😀