Pekerjaan hari ini terasa menjenuhkan. Ada beberapa file yang harus saya periksa. Tapi, semua file itu berat dibuka, alias memerlukan waktu loading yang lama. Akhirnya daripada bengong-bengong nggak jelas, pekerjaan itu saya garap sambil berselancar di dunia maya.
Tanpa direncana, saya mengunjungi blognya Mas Pitra, salah seorang blogger senior Indonesia. Saya buka salah satu postingannya di sini. Eh ternyata di situ termuat sebuah e-book yang bisa diunduh secara gratis. Bagi saya, judulnya menarik dan menimbulkan rasa penasaran, β8 Hari di Jermanβ. Tanpa banyak tanya, langsung saya unduh.
Wah, ternyata itu adalah cerita tentang pengalaman pribadi Mas Pitra ketika berkunjung ke Eropa, lebih tepatnya ke Jerman, untuk menghadiri Global Media Forum pada Juni 2009 yang lalu. Kesempatan itu ia dapatkan karena berhasil menjadi salah seorang pemenang kompetisi The Bobs Award. Sepertinya ia datang ke sana dengan kapasitasnya sebagai seorang blogger.
Sambil menunggu terbukanya file kerja, saya asyik membaca e-book itu. Saya begitu menikmatinya, larut dalam cerita. Saya begitu terkesima dengan apa yang diceritakan di tulisan itu. Maklum, saya belum pernah ke luar negeri. Bahkan, saya sama sekali belum pernah naik pesawat terbang, hahaha…. Ada yang mau ngajak saya naik pesawat? π
Karena harus merampungkan pekerjaan-pekerjaan kantor, saya nggak membaca e-book-nya Mas Pitra sampai selesai di saat itu juga. Rencananya mau saya selesaikan di kamar kos aja. Lebih santai, jadi bacanya juga jadi lebih nyaman.
Saya baru sempat meneruskan membaca e-book itu selepas shalat Isya. Setelah menyelesaikannya, saya jadi teringat Marina Silvia Kusumawardhani. Mbak itu juga menuangkan pengalamannya mengunjungi beberapa negara di Eropa dalam sebuah buku. Saya sudah baca buku itu beberapa bulan yang lalu. Petualangan Mbak Marina di Eropa nggak menghabiskan banyak uang, bahkan terbilang sedikit, karena ia memanfaatkan jaring pertemanannya yang lumayan luas.
Saya terkesan dengan pengalaman-pengalaman mereka (Mas Pitra dan Mbak Marina). Saya sangat terinspirasi. Terus terang, saya iri. Saya juga ingin melihat belahan dunia lain di sana. Ingin melihat kondisi negara-negara yang katanya maju dan teratur. Tentu akan sangat menyenangkan kalau bisa melihat tempat, kebiasaan, dan budaya lain yang nggak bisa ditemui di Indonesia ini.
Saya sedang membayangkan berkunjung ke Eropa sendirian untuk saat sekarang. Wah, pasti kacau banget. Lah, bahasa Inggris aja nggak bisa, mau ngapain di sana? π
hihihi terima kasih sudah baca ebook nya ya.. Waktu ke sana juga sama seremnya kok, karena itu pertama kalinya ke luar negeri setelah lebih dari 10 tahun. Pertama kalinya sendiri, langsung ke eropa pula.
Cek di sidebar blog saya, masih ada lagi 2 ebook jalan2 lainnya yang bebas baca dan unduh, yang Hong Kong dan Lombok/Gili Trawangan.
Kalau mau versi print buku 8 Hari di Jerman, bisa dipesan di nulisbuku.com: http://nulisbuku.com/books/view/8-hari-di-jerman
Sekali lagi terima kasih ya.
Dateng ke Pesta Blogger+ 2010 besok sabtu kan?
Wah, sebuah kehormatan besar mendapat komentar dari Kang Pitra π
Yang e-book jalan-jalan ke Hong Kong sudah saya unduh, nanti sore mau dibaca, sekalian malam mingguan, hehe….
Terima kasih banyak juga karena sudah mau berbagi, Kang π
Waduh, sepertinya saya nggak bisa datang ke Pesta Blogger+ 2010 nih. Saya tunggu reportasenya aja deh di blog Media Ide π
haha.. ayo makanya belajar bahasa inggris yg bener biar bisa ke eropa.. π kalo saya sih pengennya ke Jepang.. mudah2n suatu saat bisakesana.. amiin.. π
Kunjungan Pertama:
banyak orang yang mendambakan untuk bisa pergi ke luar negeri, terutama Eropa, baik sebagai pelancong, pelajar atau pun TKI. entah apa sebenarnya yang mereka cari di sana?…
cuma sebuah pengalaman?!!
salam kenal π
kLo gw sich boro-boro ke LN atau eropa, 27 propinsi di indonesia pun blon sempet gw acak-acak π hehehe
@Nymph34: Amin…. Semoga impian kita masing-masing tercapai, ya… hehe… Ayo… ayo yg semangat belajar bahasa Jepangnya π
@Nur’amilah: Mmm…menurut saya tidak ada salahnya kalau motivasi sekadar pengalaman. Tapi saya yakin nggak cuma itu, pasti ada yg lainnya. Terima kasih banyak sudah berkunjung ke sini, Kawan π
@Fir’aun: Hahaha… Itu sih sama, Kang. Saya juga belum ngobok2 27 Provinsi di Indonesia. Tapi untuk saat ini terus terang saya pengennya ke Eropa π
27 propinsi?itu jaman orde baru mas hehehe…sekarang udah nambah jadi 33 ato malah lebih π