Sejak dulu saya sering dengar cerita tentang Bob Sadino, khususnya tentang kesuksesan dan keunikannya. Dia merupakan ikon entrepreneur Indonesia. Untuk masalah penampilan, orangnya sangat cuek. Itu terlihat dari cara berpakaiannya yang nyentrik, ke mana-mana cuma pake kemeja dan celana pendek doang, bahkan saat diundang ke studio televisi sekalipun. Dulu saya pernah liat dia di acara Kick Andy. Host dan para tamu pada berpakaian rapi dan formal. Eh dia malah cuma pake kemeja lusuh dan celana pendek doang.
Walaupun tampak sederhana, tapi dia adalah orang yang luar biasa kaya. Dia memiliki tiga perusahaan yang bisa dibilang berjaya, yaitu Kem Chick, Kem Food, dan Kem Farm. Bagi saya, dia keren banget. Saya juga pengen kayak dia. Bisa berpakaian seenaknya, hidup sederhana, tapi tetap dihormati banyak orang. Bos besar yang tidak tampak seperti bos besar.
Salah satu cerita yang sering saya dengar tentang Bob Sadino adalah bahwa dulu dia mencari nafkah hanya dengan berjualan telur keliling rumah. Wow! Bagaimana mungkin hanya dengan berjualan telur keliling rumah, tapi kemudian bisa jadi kaya raya seperti sekarang?? Seharusnya tidak mungkin. Tapi toh faktanya bisa, Bob Sadino tetap jadi kaya. Nah, titik inilah yang sering dijadikan bahan para motivator bisnis dalam memberikan motivasi kepada klien-kliennya.
Sepintas, kisah itu memang luar biasa. Kita pun coba membayangkan bagaimana rasanya menjual telur keliling rumah. Seberapa banyak sih keuntungan yang bisa diperoleh? Jadi kaya dengan berjualan telur? Ah, nggak logis! Tapi dengan ketekunan, nyatanya hal itu bisa. Bob Sadino telah membuktikannya. Dan cerita ini pun akhirnya menjadi kisah motivasi yang cukup terkenal. Kita membayangkan dulu dia begitu papa, orang udik yang nggak punya modal apa-apa, berkeliling menjajakan komoditas yang biasa-biasa aja, telur.
Padahal, ada satu fakta lagi terkait kisah itu yang jarang sekali turut diceritakan. Ya, dulu Bob Sadino memang berjualan telur keliling rumah, tapi bukan telur sembarangan. Telur yang dia jual adalah telur ayam broiler pertama di Indonesia!! Itu adalah komoditas unggulan. Dia mendapatkan indukannya langsung dari Belanda. Dia punya relasi di sana karena sebelumnya pernah bekerja di Eropa selama 9 tahun! Jadi, dia bukan orang udik, malah sangat unggul karena menguasai beberapa bahasa asing. Trus rumah-rumah yang dia kelilingi saat menjajakan telur juga bukan rumah biasa, melainkan milik para ekspatriat yang dompetnya tebel. So, nggak heran kalo akhirnya dia bisa kaya dan sukses. Selain punya relasi luas di Eropa, dia juga punya produk yang belum ada di Indonesia. Tapi memang jelas, tanpa ketekunan, tentu kesuksesan itu nggak akan bisa dia raih.
Saya paham kenapa fakta itu jarang sekali diceritakan. Kalau turut diceritakan, nanti unsur dramatis kisah itu pasti akan berkurang, dan akibatnya nggak layak lagi dijadikan sebagai kisah motivasi. Begitulah menurut saya. Maaf kalau sok tahu, hehe…. π
bisa aja nih ditter menguak fakta sejati kesuksesan Bob Sadino. tapi kalo dinalar emang agak susah, perlu berapa tahun biar bisa sukses jika jualannya cuma telur biasa dan di kalangan orang Indonesia yang biasa pula… memang butuh suatu “loncatan besar” atau inovasi untuk berhasil^^
salam kenal…
blognya keren , artikelnya juga keren..
di tunggu kunjungan baliknya…
terima kasih..
KLo bicara Om Bob dan telurnya, seni marketing Om Bob lah yang membuat ia hebat menurut Ane, saat ibu ibu istri Orang Top beli telur sekilo, (ibu ibu ini CEREWEEEET banget), di kasih lah 3 telur busuk, besoknya bisa ditebak, ibu ibu itu marahhhhh besar, akhirnya Om Bob ngasih 3 kilo telur sebagai pengganti 3 butir telor busuknya, maka ibu ibu itu senang sekali dan menceritakan ke seluruh teman temannya klo Om Bob penjual telur yang berkomitment dengan jualannya… ha….
Biaya iklan yang sangat murah sekali khan…?
π